LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI
PENENTUAN WAKTU SETEMPAT
OLEH : KELOMPOK 1
1. ARIE WIRAWAN (D1D012001)
2. AGUSTINA R
SIMARMATA (D1D012017)
3. MUHAMMAD
ILYAS BAHRI R. (D1D012029)
4. TRI AGUNG
SAPUTRA (D1D012045)
5. IRA NATASYA
CAROLINE H (D1D012047)
PROGRAM STUDI : KEHUTANAN
DOSEN PENGAMPU :
Ir. Heri Junedi, M.Sc
Yulfita
farni, SP., M.Si
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menetapkan garis bujur
memang sulit sekali karena dibutuhkan perhitungan waktu yang tepat. Sebagai
contoh: Bayangkan Anda tinggal di London. Pada siang hari, Anda menerima
telepon dari seseorang yang tinggal di garis lintang yang sama dengan Anda,
tetapi jam di tempatnya baru menunjuk pukul 6.00 pada hari yang sama. Itu berarti
Anda enam jam lebih awal. Karena Anda mengenal peta bumi, Anda dapat
menyimpulkan bahwa si penelepon itu berada di Amerika Utara, dan di sana
matahari baru saja terbit. Nah, andaikan Anda mengetahui waktu setempat orang
itu secara akurat hingga hitungan detik, bukan menurut zona waktu, melainkan
posisinya yang aktual sehubungan dengan matahari. Maka, Anda
dapat menghitung garis bujurnya dengan sangat akurat.
Berabad-abad yang lampau,
seorang navigator di mana pun ia berada di bumi dapat menentukan waktu tengah
hari setempat hanya dengan melihat matahari. Jika ia juga tahu persis waktu di
tempat semula, ia dapat menghitung garis bujurnya dengan tepat dan kalaupun
melenceng, perbedaannya tidak sampai 50 kilometer. Sebenarnya, itulah
ketepatan yang dituntut pada akhir pelayaran enam minggu untuk memenangkan
hadiah tersebut.
Namun,
tantangannya adalah untuk mengetahui waktu persisnya di tempat semula.
Navigator bisa saja membawa jam bandul, tetapi jam itu tidak akan berjalan
dengan baik di atas kapal yang terombang-ambing di laut lepas, dan kala itu jam
dengan per dan roda masih kasar dan tidak akurat. Jam juga masih terpengaruh
oleh perubahan suhu. Tetapi, bagaimana dengan jam raksasa di sekeliling kita—benda-benda
langit, termasuk bulan.(anonim 1)
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1.
Keseragaman waktu setempat
2.
Dapat mengetahui waktu dimana pengamat berada
3.
Dapat Menghitung
waktu di belahan bumi manapun
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Waktu Greenwich atau Greenwich Mean Time atau GMT adalah rata-rata waktu surya seperti yang dilihat dari Royal Greenwich Observatory (Observatorium Kerajaan di Greenwich), yang terletak
di Greenwich, London, Inggris, yang melalui konvensi dikenal terletak di 0
derajat garis bujur.
Secara teori, tengah hari GMT adalah saat di mana matahari melewati Meridian Greenwich (dan mencapai titik tertinggi di langit di
Greenwich). Karena bumi memiliki kecepatan yang tidak teratur dalam orbit lonjongnya, kejadian ini (tengah hari di Greenwich)
bisa 16 menit berbeda dari waktu Matahari nyata (apparent solar time) (perbedaan ini dikenal
sebagai persamaan
waktu). Namun tengah hari Greenwich ini diambil rata-ratanya sepanjang tahun, dengan menggunakan waktu Matahari.( Wikipedia 1)
Penetapan Kota Greenwich sebagai mula
perhitungan waktu, menurut geolog Mesir Dr Zaglur Najjar yang juga dosen ilmu
bumi di Wales University, Inggris, tidak terlepas dari pengaruh Inggris pada
kala itu yang merupakan kekuatan kolonial super power dunia.
Dari Greenwich-lah, bumi dibagi menjadi
garis-garis bujur imajiner. Setiap 15 derajat sama dengan satu jam. Dan, setiap
15 derajat dari sana dihitung berbeda satu jam dalam hitungan 24 jam.
Perhitungan hari dan penanggalan internasional pun bermula dari bujur yang
berjarak 180 derajat dari Greenwich.
Perbedaan waktu setiap belahan bumi juga bisa dihitung berdasarkan posisi kita di garis bujur. Karena satu putaran bumi itu memakan waktu 24 jam, perbedaan waktu satu jam adalah pada 360 derajat/24 = 15 derajat garis bujur. Artinya, setiap tempat yang memiliki perbedaan posisi bujur sebesar 15 derajat akan memiliki perbedaan waktu satu jam. Inilah pembagian zona yang dirintis oleh orang Kanada, Sir Stanford Fleming (1827-1915).( renzdtama, 2011)
Perbedaan waktu setiap belahan bumi juga bisa dihitung berdasarkan posisi kita di garis bujur. Karena satu putaran bumi itu memakan waktu 24 jam, perbedaan waktu satu jam adalah pada 360 derajat/24 = 15 derajat garis bujur. Artinya, setiap tempat yang memiliki perbedaan posisi bujur sebesar 15 derajat akan memiliki perbedaan waktu satu jam. Inilah pembagian zona yang dirintis oleh orang Kanada, Sir Stanford Fleming (1827-1915).( renzdtama, 2011)
Indonesia terletak
di antara 6º LU – 11º LS dan 95º BT - 141º BT, antara Lautan Pasifik dan Lautan
Hindi, antara benua Asia dan
benua Australia, dan pada
pertemuan dua rangkaian pergunungan,
iaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterranean.
Letak astronomi mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu
sekitar 3 jam (yang lebih tepatnya 46 x 4 minit = 184 minit) antara bagian paling timur
dengan bagian paling barat Indonesia.
Sejak tanggal 1 Januari 1988 di
Indonesia diberlakukan pembahagian daerah waktu yang baru, menggantikan
pembahagian waktu lama yang berlaku sejak 1 Januari 1964.
Dengan berlakunya pembahagian daerah waktu baru ini, terjadi pergeseran waktu
di beberapa tempat.
Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB).
Waktu Indonesia Bahagian Barat berdasarkan meridian pangkal
105º BT, meliputi keseluruhan Provinsi di
pulau Sumatera,
seluruh Provinsi di pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat
dan Provinsi Kalimantan Tengah (mempunyai selisih waktu 7 jam lebih awal
daripada waktu Greenwich).
Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Berdasarkan meridian pangkal 120º BT, meliputi Provinsi Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, Bali, Nusa
Tenggara Barat (NTB),Nusa
Tenggara Timur (NTT),
dan seluruh Provinsi di Sulawesi (mempunyai
selisih waktu 8 jam lebih awal daripada Greenwich).
Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT).
Waktu Indonesia Bahagian Timur berdasarkan meridian pangkal 135º BT, meliputi
seluruh provinsi di Irian
Jaya (Papua), Maluku,
danMaluku Utara (mempunyai
selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich).(wikipedia 2)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum mengenai penentuan waktu setempat ini dilakukan di Laboratorium Sumber Daya Hutan Universitas Jambi, Mendalo
Darat, Kabupaten Muaro Jambi. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 17 April 2013, dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 11.40
WIB.
3.2 Alat dan
Bahan
Adapun
alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.
Alat tulis
2.
Globe atau atlas
3.
Tabel koreksi waktu akibat rotasi bumi
3.3 Prosedur Praktikum
1. Ditentukan derajat bujur
timur dari tempat yang akan ditentukan
dengan melihat pada globe.
2. Ditentukan waktu yang akan dihitung pada waktu
setempat
3. Ditentukan beda waktu dengan rumus B
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Waktu bagian barat pada saat
a. 17 April jam 12.00
b. 7 Desember jam 10.00
Rumus yang digunakan
ww = Wst
+ B + K
dik : ww – waktu wilayah (WIB,
WITa, WITim)
Wst - Waktu Setempat
B – Beda waktu dalam menit, nilai
(+) atau (-)
K – Koreksi waktu akibat revolusi
bumi menurut table
Jwb : B = 4 (dww – dbt)
Dengan dww –
derajat waktu wilayah 105 untuk WIB
120 untuk WITa
135 untuk WITim
Dbt
– derajat bujur timur, dari tempat yang akan ditentukan
Derajat
daerah jambi 104
B = 4 ( 105 –
104 )
B = 4
a.
17 April jam 12.00
ww = Wst +
B + K
ww = 12. 00 + 4 + 00
= 12.04 WIB
Jadi, waktu Indonesia barat pada 17 April jam 12.00
WIB di Jambi adalah 12.04 WIB
b. 7 Desemberjam 10.00
ww = Wst +
B + K
ww = 10. 00 + 4 - 08
= 09.56 WIB
Jadi, waktu Indonesia barat pada 7 Desember jam 10.00
WIB di Jambi adalah 09.56 WIB
4.2 Pembahasan
Berdasarkan
hasil yang diperoleh perbedaan waktu setempat dengan waktu yang sebenarnmya
tidaklah jauh, melainkan hanya beberapa menit. Setiap hari perubahan waktu yang
terjadi di daerah setempat dengan bagian
barat Indonesia. Hal ini terjadi karena kecepatan rotasi bumi yang berbeda.
Indonesia terbagi menjadi 3
zona waktu karena panjang wilayah Indonesia secara “membujur” barat-timur
adalah 44°, sehingga 44° : 15° = 2,93 (dibulatkan menjadi 3). Sehingga “panjang”
zona waktu Indonesia secara keseluruhan adalah 3 jam yang pada akhirnya
menyebabkan zona waktu Indonesia dibagi menjadi 3 zona. Zona-zona di Indonesia yaitu Bagian
barat, bagian tengah, dan bagian timur.
Pada penentuan waktu
ini, berguna untuk menetapkan waktu sholat
dan waktu berpuasa. Dengan perubahan waktu yang terjadi setiap harinya, rumus ini berguna menentukan waktu yang tepat untuk daerah yang kita tempati.
BAB V
KESIMPULAN
1. Bumi
berotasi pada porosnya selama 23 jam 56 menit yang membuat bumi terdiri dari
bagian-bagian waktu tertentu.
2. Indonesia
memiliki tiga zona waktu yaitu waktu Indonesia Barat, Waktu Indonesia bagian
Tengah, waktu Indonesia bagian Timur.
3. Dalam
beberapa hari memiliki perubahan-perubahan yang
terjadi pada koreksi
waktunya.
SARAN
1. Dalam melakukan pengitungan waktu semua
bahan-bahan yang diperlukan untuk praktikum harus sudah tersedia.
2. Letak waktu
setempat pada daerah yang diukur diharapkan sudah mengetahuinya
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim 1. 2000. Upaya Memecahkan ”Problem Garis
Bujur”.
(http://wol.jw.org/en/wol/d/r25/lp-in/102010170).
Diakses tanggal 2 April 2013.
Renzdtama, 2011 asal-mula penetapan greenwich sebagai 0
(http://renzdtama.wordpress.com/2011/09/17/asal-mula-penetapan-greenwich-sebagai-0%C2%B0/)
Diakses tanggal
23 April 2013
Wikipedia
1 ,
Waktu Greenwich
(http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu_Greenwich)
Diakses
tanggal 23
April 2013
Wikipedia
2 ,
Geografi Indonesia
(http://ms.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia)
Diakses
tanggal 23
April 2013
1 komentar:
Casino Slots & Gaming - Mapyro
A map showing all the 전주 출장안마 casinos and gaming facilities 동두천 출장마사지 at Slots Casino, located 오산 출장샵 in Rockwell, Michigan, United States. Get real-time 사천 출장샵 reviews, 성남 출장샵
Posting Komentar