Jumat, 27 September 2013

MUAI PANJANG BENDA PADAT

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MUAI PANJANG BENDA PADAT



Disusun Oleh
Kelompok IV
v  TYAS PAHLAWAN                                D1D012024
v  M IQBAL AQUAMAL                           D1D012025
v  DHEA AGNES SANTIA R                       D1D012026
v  JHONSON FRAYDI SIANTURI               D1D012027
v  FREDY ALMI SAPUTRA                                    D1D012028
v  MUHAMMAD ILYAS BAHRI R             D1D012029
v  MELY AZRIAH                                      D1D012030
                        Program Studi       :           KEHUTANAN  I
                       
                        Dosen Pengampu :           Drs. Nazri MZ M.S


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
MUAI PANJANG BENDA PADAT

          I. PENDAHULUAN


1.1 Tujuan Praktikum

- Menentukan koefisien muai panjang beberapa jenis logam
- Dapat mengukur seberapa besar pertambahan panjang beberapa logam apabila dipanaskan


2.1 Prinsip Teori

            Pemuaian terjadi ketika zat dipanaskan (menerima kalor), partikel-partikel zat bergetar lebih cepat sehingga saling menjauh dan benda memuai. Sebaliknya, ketika zat didinginkan (melepas kalor) partikel-partikel zat bergetar lebih lemah sehingga saling mendekati dan benda menyusut.
            Muai panjang berbagai zat padat diselidiki dengan alatMusschenbrock. Dengan alat ini ditemukan bahwa muai panjang zat padat bergantung pada tiga faktor:
panjang awal (lo) : makin besar panjang awal, maka makin besar muai panjang
kenaikan suhu (DT): makin besar kenaikan suhu, maka makin besar muai panjang
jenis bahan.
            Pemuaian zat cair mengikuti bentuk wadahnya sehingga zat cair hanya mengalami muai volume saja. Muai volume zat cair juga bergantung pada jenis zat cair, yang dinyatakan oleh besaran koefisien muai volumnya. Telah diketahui bersama bahwa kenaikan suhu yang sama, volume alkohol lebih besar daripada muai volume raksa.
            Termometer raksa menunjukkan bahwa untuk kenaikan suhu yang sama, muai volume zat cair (raksa) lebih besar daripada muai volume zat padat (pipa kapiler dari kaca). Dalam keseharian, jika teko berisi air hampir penuh dipanaskan, maka ketika mendidih sebagian air tumpah dari teko.
            Pemuaian zat gas diselidiki dengan alat dilatometer. Diperoleh nilai koefisien muai untuk semua jenis gas sama, yaitu 1/273 /K atau 0,00367/K. Muai gas dapat dimanfaatkan termometer gas.
            Masalah pemuaian zat dapat kita lihat dapat kehidupan sehari-hari, misalnya retaknya gelas tebal ketika diisi air mendidih. Ini karena sisi dalam gelas memuai lebih dahulu daripada sisi luarnya. Beberapa cara untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian zat adalah: (1) ukuran bingkai kaca lebih besar daripada ukuran kaca, (2) sambungan antara dua batang rel diberi celah, (3) salah satu ujung jembatan yang memuai diberi celah, (4) sambungan antara dua lintasan jalan beton diberi celah, (5) kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor pada hari panas agar tidak putus ketika menyusut pada hari dingin.
            Manfaat pemuaian zat dalam kehidupan sehari-hari antara lain: (1) termometer zat cair (raksa dan alkohol), (2) termometer gas, (3) pengelingan pelat logam, (4) pemasangan roda pada ban baja lokomotif atau pemasangan bingkai besi pada roda sado/pedati.
            Keping bimetal adalah dua keping logam yang berbeda koefisien muai panjang dikeling menjadi satu. Jika dipanaskan, keping melengkung ke arah yang koefisien muainya lebih kecil dan jika didinginkan, keping melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih besar. Sifat pelengkungan keping bimetal yang peka terhadap perubahan suhu dimanfaatkan pada saklar termal, termostat bimetal, dan lampu rem mobil.


           



































            II. METODOLOGI PRAKTIKUM

1.2. WAKTU dan TEMPAT

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4 April 2013, pukul 08.00 – 09.30 WIB, bertempat di Laboratrium Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.


2.2 ALAT dan BAHAN


a.       ALAT :
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1.      Moechen Broke
2.      Lampu spritus
3.      Mistar 30 cm
4.      Termometer
5.      Serbet
6.      Penjepit
7.      Batang besi
8.      Kuningan
9.      Korek api
10.  Air

3.3 PROSEDUR KERJA
1.      Disiapkan alat-alat dan perlengkapan lainnya dalam keadaan bersih dan kering
2.      Diukur panjang dari masing-masing logam (Lo) yang ingin dipanaskan dan diletakkan pada alat moeschen broek
3.      Dicatat berapa suhu kamar atau suhu logam tersebut sebagai suhu awal (T1)
4.      Dinyalakan lampu spiritus, dimana pada masing-masing logam telah ditempelkan termometer untuk mengontrol suhu sebagai pertambahan panjang () logam
5.      Diamati skala pada alat disaat telah menunjukkan 40o dan 50o C T2
6.      Dilakukan pengulangan sebanyak 2x disetiap logam
7.      Dibuat hasil pengamatan pada tabel



                III. HASIL, TUGAS dan  PEMBAHASAN

1.3 HASIL DATA PENGAMATAN
            Adapun hasil yang diperoleh setelah dilakukan percobaan
NO
Obyek

Lo
(cm)
T1 (oC)
T1 (oC)
PEMBACAAN SKALA
I (10-3mm)
Ulangan 1            Lt            Ulangan 2          Lt         
1

Aluminium
20,9
29
40
50
0,9
10,3
21,2
10
14
21
2

Kuningan
20,4
29
40
50
10
14
20,6
0,9
13
20,5

2.3 TUGAS
a. Hitunglah koefisien muai panjang masing-masing logam berdasarkan rumus yang ada
b. Bandingkan hasil yang anda peroleh dengan muai panjang yang ada pada literatur
c. Buatlah kesimpulan dari apa yang telah diperoleh

3.3 PEMBAHASAN
a. Dihitung koefisien muai panjang logam
untuk aluminium suhu 40o
           
           
           
           
           
           




untuk aluminium suhu 50o
           
           
           
           
           
           

untuk kuningan suhu 40o
           
           
           
           
           
           


untuk kuningan suhu 50o
           
           
           
           
           
           


            IV. KESIMPULAN
1.    Pemuaian adalah bertambah ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambah ukuran suatu benda dikarenakan benda tersebut menerima kalor.
2.    Semakin panas suhu yang diberikan pada aluminium atau besi akan membuat besi tersebut bertambah panjang .
3.    Ilmu tentang pemuaian panjang suatu benda atau zat sangat berpengaruh pada kehidupan, seperti pemuaian pada rel kereta api.
4.    Pemuaian bukan hanya terjadi pada zat padat seperti besi, tetapi dapat terjadi pada zat cair atau gas.
5.    Rumus untuk pemuaian panjang dapat dinyatakan
Lt=Lo (1+α ∆t)
∆L=Lo α ∆t




1 komentar:

Posting Komentar

 
;